Jumat, 03 Januari 2014

Hope Giver (P-H-P)

Pernah suatu ketika seorang teman bercerita... dia bertemu kembali dengan pacarnya, cinta pertamanya sewaktu jaman SMP, 11 tahun yg lalu, yang sempat putus kontak hingga 5 taun lamanya.. Dan lucunya mereka bertemu tanpa direncanakan. Sekolah tempat temanku, sebut saja cilla, bekerja mengadakan sebuah seminar yang mengundang narasumber dari jakarta. Cilla tidak pernah sadar bahwa nama Gaga masuk dalam daftar tim si pembicara dalam proposal acara itu. Sampai suatu ketika dia harus menjemput narasumber dan tim-nya di hotel, mereka terpaku menatap satu sama lain.. dan masih saling mengenali.
Seminar itu pun menjadi seminar yang paling dinantikan Cilla dalam sepanjang perjalanan karirnya. Dia terlihat sangat bahagia, dan berharap mungkin saja kelak cerita ini berakhir seperti skenario-skenario FTV. Dan ia bertemu jodohnya yang sudah lelah bermain dan akan segera berlabuh pada peraduannya.
Namun bahagia itu hanya sebentar saja, setelah Cilla menyelidiki Gaga melalui temannya.. Cilla baru tahu bahwa Gaga sudah mempunyai tunangan. Namun entah kenapa keadaan membuat Cilla justru seperti diberi harapan. Dinner berdua, mengenang lagi semua yang sudah terkubur 11 tahun lamanya. Tapi masih teringat. Masih dia ingat. Dan Gaga menjabarkan semuanya dengan tepat, membuat Cilla merasa begitu spesial. Merasa punya tempat tersendiri di kehidupan Gaga. Karena toh pepatah bilang: saat jatuh cinta.. seseorang akan memperhatikan dan mengingat setiap detail kejadian saat bersama kita yang mungkin bahkan kita tidak pernah menyadarinya. Gaga menanyakan alamat rumah Cilla. Dia pikir untuk sekedar bermain, bernostlagia. Tapi apa yang terjadi? Gaga justru menanyakan alamat itu hanya untuk mengirimi Cilla undangan pernikahannya.
How was that moment breaking her heart. Ter-PHP oleh keadaan. Tapi yang namanya PHP itu memang nggak akan pernah ada kalau harapan itu nggak pernah tercipta. Dan harapan itu bisa diciptakan oleh keadaan yang kamu reka dalam skenario pikiranmu sendiri. Mereka-reka setiap kejadian dengan begitu indahnya sampai kamu lupa yang mana batas khayal dan dimana alam sadar.
Well, harapan terbesar yang muncul dan menjadi penyebab utama kasus PHP sebenarnya bukan dari orang ketiga.. namun dari pemeran utama pelaku utama. Kamu! Iya, kamu! Dirimu sendiri, dirimu  dan semua harapanmu terhadap setiap detail kejadian yang terjadi.
Yang senyum-senyum baca ini coba ngaku! Sudah berapa banyak gebetan yang skenario  cintanya tersusun rapi di otak kamu. Skenario yang sebenarnya tidak terjadi, tapi mempunyai (sedikit) harapan kecil untuk terjadi jika yang Maha membolak-balikkan hati manusia telah menentukan kehendak-Nya.
So, jangan dulu berspekulasi dan menyalahkan orang lain ketika kasus PHP itu terjadi. Karena bisa jadi penjahatnya itu justru kamu! Kamulah sang hope giver yang memberi harapan palsu untuk hatimu. Agar ia tidak lelah menanti dan berhenti berharap.
Tapi jika harapan itulah yang akan terus mengisi jiwamu agar tetap memiliki semangat dalam hidup. Teruslah hidup dalam pengharapan. Asal kamu tidak pernah melupakan dimana batas kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar