Sabtu, 08 Maret 2014

This is the first time I hang out with a lot of people (after a year living here) that suddenly make me crushed on em..
I"m sure that i really gonna miss a moment like this someday :')

Rabu, 29 Januari 2014

Relationship is...


Buat kalian, relationship itu apa sih? Ketika ada dua orang berlainan jenis bersatu dalam sebuah ikatan yang mempunyai status bernama: Pacar. Tunangan. Sedangkal itu? Bagaimana kalau mereka yang berada dibawah nama yang lazim dikategorikan sebagai pasangan tersebut nyatanya tidak memiliki perasaan satu sama lain, atau hanya perasaan dari sebelah pihak dan lainnya hanya memaksakan diri atas nama sebuah status? Masihkah bisa dianggap sebagai pasangan dalam sebuah relationship? Well, perasaan adalah nyawa dari setiap jalinan hubungan apapun itu namanya. So.. I guess, mereka cuma sepasang anak manusia yang sedang menghabiskan waktu bersama.. sampai nanti tiba waktunya mereka sadar bahwa yang mereka lakukan sia-sia, atau sampai dimana waktunya mereka lupa kalau mereka sedang berpura-pura bahagia dalam hubungan yang tidak pernah ada nyawanya.

Melihat sebuah hubungan dari sudut pandang seorang wanita. Aku cuma mau berbagi sama siapapun itu (terutama para pria) yang mungkin seumur hidupnya belum pernah ngerasain yang namanya jatuh cinta, saling perhatian, saling mengerti, berantem-berantem kecil, sampai sakit hati atau sebut saja belum pernah merasakan "bagaimana cara untuk berinteraksi dengan lawan jenis".

Dari sekian banyak daftar lelaki #tsah yang pernah mengisi atau sekedar lewat tanpa mengetuk pintu hati dan berkata permisi, ada hal yang amat menarik. Kekuatan gosip itu luar biasa loh, sangat luar biasa sampai bisa menciptakan kondisi pada kejadian nyata sesuai dengan apa yang dirumor-kan. Jadi ceritanya jaman kuliah dulu aku pernah satu organisasi sama seorang cowo. Eye catchy, banyak yang naksir. Sampai berfikir untuk menjadi orang yang dia suka aja nggak pernah. He's too perfect in my eyes. Temen-temen selalu menangkap si cowo sedang memandang unyu ke arahku #uhuk. Nge-gep si cowo eye catchy super gahoel dan masuk di deretan orang paling top di kampus ini ngepoin aku. And the way we stick together selama acara organisasi berlangsung memicu ghosip ghosip gejes dan para biang nya kegatelan. 
Well, awalnya sih ngerasa biasa aja... masih dengan alasan yang sama "he's much way too perfect for me" tapi lama kelamaan the way he look at me (kayak lagu eym?) dan kekuatan gosip membuat aku berfikir kalau memang he crushed on me. Si cowo super perfecto ini naksir, what? Dan kemudian terhipnotis sama keadaan, si gosip berhasil mendekatkan kami, deket-aja-loh-ya. Sedekat  jadwal kuliah dia yang aku susun rapi, beberapa mata kuliah dalam kelas yang sama, tempat duduk sebelahan, istirahat makan barengan dan tugas kelompok dia yang kukerjakan dengan sukarela. Tapi dia kaku, selalu ada yang aneh kalau kita mulai membicarakan #ehem yang menuju keseriusan. Dan dia nggak pernah bisa membuat aku merasa istimewa. Perfectnya manusia.. pasti selalu aja ada celahnya. Siapa yang sangka sih si eye catchy ini ternyata nggak pernah berada dalam sebuah hubungan apapun itu namanya. He's never been in a relationship, seriously?? Selama ini ego-nya mengalahkan dirinya sendiri. Membawanya berbaur diantara para pria 'sederajat'nya yang sudah punya deretan panjang daftar mantan, dan dia berkamuflase menjadi salah satu diantara mereka. Menganggap dirinya dan mereka tidak pernah ada beda, tidak berbeda.
Manusia, yah.. manusia. Dibuai dengan perhatian dan kasih sayang tanpa status dan secara sukarela, dia merasa dirinya berhak untuk sesuatu yang lebih.. lebih dari sekedar aku yang way too far from his perfectness. Akhirnya, dia tidak pernah mengakui something special happened between us didepan temen-temen high class nya.. dia bilang aku yang naksir dia--dan kemudian kami dekat. Sebatas itu. Bahkan dia seperti membuangku jauh-jauh dari hidupnya setelah dia sedikit lebih tau bagaimana caranya "memperhatikan" dan berinteraksi dengan lawan jenisnya (contoh yang tidak baik, jangan ditiru yaa).

Rasanya nggak adil yah kalau kita membedakan pria dari seberapa banyak daftar mantannya, seberapa banyak kata romantis yang bisa dia ucapin, seberapa banyak sweet moment yang bisa dia ciptakan. Buat aku, yg membedakan seorang cowo itu bukan diukur dari seberapa banyak pengalaman mereka punya pasangan. Tapi bagaimana seorang cowo berusaha memperlakukan lawan jenis mereka sebaik-baiknya seperti mereka memperlakukan ibu mereka. Sesimpel itu.
Percuma mereka punya banyak cewe, tiap minggu gonta ganti pacar, atau bahkan selingkuhannya di setiap tikungan ada (player, hih!). Tapi mereka nggak pernah mengerti esensinya punya pasangan. Yaituuu.. Belajar memahami lawan jenis kamu. Belajar berkomitmen. Belajar berbagi.Karena kelak nanti kita harus berbagi sama seseorang yg sama seumur hidup kita. Melihat dia setiap kita baru bangun pagi dan nanti pas mau menutup mata sebelum tidur. Dengan segalaaaaaa sikap dia yang nggak pernah bakalan bisa kamu duga.
Dan buat itu semua, kamu butuh punya komitmen yg tinggi sama pasanganmu.. dan sama dirimu sendiri. :) 

Balik lagi sama sebuah ungkapan klise, "don't judge a book by it's cover". Klise. Tapi itulah realita. Ada cowo yang kita bisa kategorikan dalam kategori calon dibuang kelaut. Tapi setelah kenal lebih jauh malah dia masuk kategori yang harus dijaga baik-baik. Begitu pula sebaliknya *halah*. Cowo mau berandalan kayak apaa.. sengak setengah mati, atau cupu karena nggak pernah in a relationship sekalipun, kalo dia tau how-to-treat-a-girl-properly. Apalagi para cewe liat bagaimana cara cowo-cowo itu memperlakukan ibu mereka. Selesai sudah. Pasti banyak yg bakalan berjuang untuk orang2 kayak gitu.
Tapiii.. Sebagaimana baiknya cowo, bisa dikatakan settle hidupnya. Segala punya. Tapi dia cuma bisa menyombongkan apa yang ada di dirinya (yang pada akhirnya sebenarnya cuma titipan Tuhan) yaaaaaa -_- gimana yaa? Malesin juga seumur hidup jalan sama orang begitu. Jangan-jangan nanti dengan segala yg dia punya, dia juga berusaha merubah kita jadi yang paling sempurna dengan tujuan... Buat jadi pajangan. Jadi salah satu yg bisa dia banggakan dan dia sombongkan.

So, that's all the way i define what "relationship" is. Relationship is not about quantity (how long you've been on it), it's all about quality (how you make it meaningful even if only once in a lifetime). Selalu ada yang pertama dalam segala hal, dan jangan pernah malu mengakui kalau yang pertama itu bisa jadi selamanya. #SalamSuper

Rabu, 08 Januari 2014

There's someone just passes by for you to love, not to belong.
There's someone just created to be in your heart, not in your life.

Jumat, 03 Januari 2014

Karena dibalik setiap senyum, tersimpan sebuah kekuatan yang luar biasa.
Kekuatan yang bisa menyembunyikan goresan luka, jeritan duka, luapan amarah, ungkapan gelisah, dan jutaan rasa kecewa.
Semua terlukis indah dan menjadi bias dalam sebuah sudut senyuman.

...sorisso :)

Hope Giver (P-H-P)

Pernah suatu ketika seorang teman bercerita... dia bertemu kembali dengan pacarnya, cinta pertamanya sewaktu jaman SMP, 11 tahun yg lalu, yang sempat putus kontak hingga 5 taun lamanya.. Dan lucunya mereka bertemu tanpa direncanakan. Sekolah tempat temanku, sebut saja cilla, bekerja mengadakan sebuah seminar yang mengundang narasumber dari jakarta. Cilla tidak pernah sadar bahwa nama Gaga masuk dalam daftar tim si pembicara dalam proposal acara itu. Sampai suatu ketika dia harus menjemput narasumber dan tim-nya di hotel, mereka terpaku menatap satu sama lain.. dan masih saling mengenali.
Seminar itu pun menjadi seminar yang paling dinantikan Cilla dalam sepanjang perjalanan karirnya. Dia terlihat sangat bahagia, dan berharap mungkin saja kelak cerita ini berakhir seperti skenario-skenario FTV. Dan ia bertemu jodohnya yang sudah lelah bermain dan akan segera berlabuh pada peraduannya.
Namun bahagia itu hanya sebentar saja, setelah Cilla menyelidiki Gaga melalui temannya.. Cilla baru tahu bahwa Gaga sudah mempunyai tunangan. Namun entah kenapa keadaan membuat Cilla justru seperti diberi harapan. Dinner berdua, mengenang lagi semua yang sudah terkubur 11 tahun lamanya. Tapi masih teringat. Masih dia ingat. Dan Gaga menjabarkan semuanya dengan tepat, membuat Cilla merasa begitu spesial. Merasa punya tempat tersendiri di kehidupan Gaga. Karena toh pepatah bilang: saat jatuh cinta.. seseorang akan memperhatikan dan mengingat setiap detail kejadian saat bersama kita yang mungkin bahkan kita tidak pernah menyadarinya. Gaga menanyakan alamat rumah Cilla. Dia pikir untuk sekedar bermain, bernostlagia. Tapi apa yang terjadi? Gaga justru menanyakan alamat itu hanya untuk mengirimi Cilla undangan pernikahannya.
How was that moment breaking her heart. Ter-PHP oleh keadaan. Tapi yang namanya PHP itu memang nggak akan pernah ada kalau harapan itu nggak pernah tercipta. Dan harapan itu bisa diciptakan oleh keadaan yang kamu reka dalam skenario pikiranmu sendiri. Mereka-reka setiap kejadian dengan begitu indahnya sampai kamu lupa yang mana batas khayal dan dimana alam sadar.
Well, harapan terbesar yang muncul dan menjadi penyebab utama kasus PHP sebenarnya bukan dari orang ketiga.. namun dari pemeran utama pelaku utama. Kamu! Iya, kamu! Dirimu sendiri, dirimu  dan semua harapanmu terhadap setiap detail kejadian yang terjadi.
Yang senyum-senyum baca ini coba ngaku! Sudah berapa banyak gebetan yang skenario  cintanya tersusun rapi di otak kamu. Skenario yang sebenarnya tidak terjadi, tapi mempunyai (sedikit) harapan kecil untuk terjadi jika yang Maha membolak-balikkan hati manusia telah menentukan kehendak-Nya.
So, jangan dulu berspekulasi dan menyalahkan orang lain ketika kasus PHP itu terjadi. Karena bisa jadi penjahatnya itu justru kamu! Kamulah sang hope giver yang memberi harapan palsu untuk hatimu. Agar ia tidak lelah menanti dan berhenti berharap.
Tapi jika harapan itulah yang akan terus mengisi jiwamu agar tetap memiliki semangat dalam hidup. Teruslah hidup dalam pengharapan. Asal kamu tidak pernah melupakan dimana batas kenyataan.

Senin, 09 Desember 2013

Cinta memang mampu membuat seseorang menunggu begitu lama, tapi kadang kamu harus mencintai dirimu juga, dengan menyadari kapan untuk pergi..
-OneCharacter